Antaraayat-ayat qauliyah dan ayat-ayat kauniyah terdapat hubungan yang sangat erat karena keduanya sama-sama berasal dari Allah. Kalau kita memperhati kan ayat qauliyah, yakni Al-Qur'an, kita akan mendapati sekian banyak perintah dan anjuran untuk memperhati kan ayat-ayat kauniyah. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah." اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ iqra` wa rabbukal-akram "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia," الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ allażī 'allama bil-qalam "Yang mengajar (manusia) dengan pena." عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ 'allamal-insāna mā lam ya'lam Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan." Ketiga, surah At-Taubah [9]: 40, 5Ayat Al-Quran Tentang Ibu, Sosok yang Sangat Mulia. All about hijab. Kasih sayang dan perhatian penuh yang diberikan orangtua kepada anak patutlah kita terima dengan kasih sayang pula. Sayangnya, hal tersebut seringkali mudah diabaikan oleh anak. Pengorbanan yang dilakukan orangtua kepada anaknya tentu begitu besar. 8 Maka Kami kirimkan kepada mereka taufan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa. (Q.S. Al-A'raaf : 133) Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan tentang Entomologi. Semoga tulisan ini menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita semua. DalamIslam dikenal tiga golongan wanita yang haram dinikahi atau yang disebut mahram di antaranya adalah wanita dengan nasab yang sama sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an surat An Nisa ayat 23: BACA JUGA: Ssst, Hal-hal Ini Bisa Merusak Pernikahan. حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ . Al-Quran Menceritakan Sistem Peredaran Darah Manusia Artikel kali ini bukan nak ajar sains atau biologi tau. Sistem pengaliran darah yang tiada tandingannya telah tercatit dalam Al-Quran beribu tahun lamanya. SubhanaAllah, begitu hebatnya ciptaan Allah. Jom kita baca.“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu berbuat durhaka terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan susunan tubuh mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu, “QS. Al-Infitar 6-8.Setiap hari tubuh kita sesungguhnya bertempur melawan banyak bakteria, virus, dan mikrob. Beberapa di antaranya dicegah memasuki tubuh, sedang beberapa yang lain berjaya menembusi tubuh kita. Sel-sel dianggap tentera, yang bertugas di dalam aliran mengenai darah. Darah hanya sebuah cecair dan tidak pernah gagal melakukan sesuatu tugas yang memerlukan perhatian dan tanggungjawabnya. Darah tahu setiap bahan yang dibawanya, apakah kegunaanya, dan kemana perlu contoh, darah tidak keliru membawa karbon dioksida ke sel, yang diambilnya dari sel lain sebagai bahan buangan. Darah selalu memberi sel oksigen dan mengeluarkan karbon yang dilakukan darah yang tanpa kesalahan atau kesilapan. Sekali lagi inilah bahagian dari rancangan sempurna Allah, yang Ia ciptakan dalam tubuh manusia. Seluruh sel darah melakukan tugasnya tanpa melakukan telah membicarakan bahawa semua jenis zat yang diperlukan oleh tubuh kita diedarkan ke bahagian tubuh yang berkaitan oleh darah. Sementara itu, sel-sel darah mengumpulkan bahan-bahan kumuh seperti karbon dioksida, dan memastikan bahawa seluruhnya dibuang dari juga bertindak seperti pelumat sampah. Dengan berhenti di setiap 100 trilion sel berterusan sepanjang hari, darah meninggalkan di sel apa yang diperlukannya dan mengumpukan sampah sisa-sisa bahan yang digunakan oleh juga bertindak sebagai alat komunikasi dalam tubuh. Hormon di dalam darah yang membawa mesej dari satu bahagian tubuh ke bahagian lain. Hormon membawa mesej ke bahagian-bahagian badan yang berkaitan seperti seorang petugas pos yang membawa surat. Banyak proses penting, termasuk pertumbuhan badan, rasa haus, pengeluaran peluh, dan mengawal aras gula dalam darah berlaku kerana mesej yang dihantar dengan adalah perincian mengagumkan dalam ciptaan Allah. Allah telah mencipta pada sel-sel apa yang tidak boleh dilihat oleh mata kasar tentang pengetahuan yang sangat penting dan menganugerahkan mereka untuk kepentingan kita. About Mark This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel. Ilustrasi setan. Foto hanya manusia, Allah SWT pun menciptakan setan sebagai salah satu makhluk-Nya yang diciptakan secara berbeda, yakni dari SWT berfirman dalam QS. Al-Kahfi ayat 50 yang artinya"Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti dari Allah bagi orang-orang yang zalim."Dari terjemahan ayat tersebut, dijelaskan bahwa kata dasar syaithan setan adalah 'syathana', yang memiliki makna 'ba'uda' atau jauh. Karena itu, dinamakan syaithan karena dia ciptaan Allah SWT yang jauh dari rahmat Allah menjadi satu-satunya makhluk yang menjadi musuh terbesar setiap manusia. Karena, ia sangat tidak menyukai anak cucu dari keturunan Nabi Adam AS, manusia pertama yang selamat dari azab Allah SWT. Makanya, setan ada untuk menggoda manusia. Inilah mengapa setan pula sangat merugikan diciptakan awalnya utuk patuh pada perintah-Nya. Akan tetapi, setan bahkan tidak patuh dengan segala perintah Allah SWT. Dengan adanya setan, dari sinilah manusia diuji imannya, apakah tahan godaan setan atau terhasut oleh manusia, tahu enggak sih kalau setan itu mengalir dalam darah manusia dan bisa masuk semau mereka?Dilansir dari berbagai sumber, setan itu ada bersama setiap orang. Sulit sekali manusia untuk bisa lepas dari jeratan setan atau selamat dari dapat menyusup pada aliran darah setiap manusia. Jika aliran darah bisa dipersepit, maka maksiat dan syahwat semakin bisa dikekang. Salah satu cara untuk mengekang syahwat tersebut adalah dengan Shofiyah binti Huyay, ia berkata, "Pernah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sedang beri'tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya. Kemudian aku ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat. Ketika keduanya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lantas mengatakan, "Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay." Keduanya berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya setan menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati kalian berdua." Muttafaqun alaih. HR. Bukhari no. 3281 dan Muslim no. 2175Fitnah setan itu ada begitu banyak, makanya sulit bagi manusia untuk lepas atau terhindar dari hal tersebut. Tetapi, berdasarkan hadis tersebut, untuk menghindari fitnah setan ada beberapa keharusan untuk menjaga diri dari berprasangka buruk kepada orang lain. Keua, memberikan penjelasan jika ada seseorang yang melakukan suatu hal yang bisa dikira sebagai suatu kemungkaran untuk menghindari sikap kita semua bisa terhindari dari fitnah setan, ya saudara-saudara. بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِاِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ4. Yang mengajar manusia dengan pena. عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ6. Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas, اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ7. apabila melihat dirinya serba cukup. اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ8. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembalimu. اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang? عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ10. seorang hamba ketika dia melaksanakan salat, اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ11. bagaimana pendapatmu jika dia yang dilarang salat itu berada di atas kebenaran petunjuk, اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ12. atau dia menyuruh bertakwa kepada Allah? اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ13. Bagaimana pendapatmu jika dia yang melarang itu mendustakan dan berpaling? اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ14. Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ15. Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti berbuat demikian niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, ke dalam neraka, نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ16. yaitu ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka. فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ17. Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya, سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ18. Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, penyiksa orang-orang yang berdosa, كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ19. sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada Allah.Surat Al-Alaq bahasa Arabالعلق, “Segumpal Darah” adalah surah ke- 96 dalam al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 19 ayat dan termasuk golongan surah-surah 1 sampai dengan 5 dari surah ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang pertama kali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad bertafakur di gua ini dinamai Al Alaq segumpal darah, diambil dari perkataan Alaq yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Surat ini dinamai juga dengan Iqra’ atau Al Qalam. []BACA JUGA Quran Surat Az-Zalzalah Guncangan 8 ayat ArticlePDF AvailableAbstractDiabetes melitus adalah suatu gangguan metabolik yang dilihat dengan peningkatan kadar glukosa darah hiperglikemia karena kerusakan pada sekresi insulin dan kerja insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh membaca Al-Qur’an terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus di RSUD Cengkareng tahun 2018 desain penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan rancangan penelitian pretest and posttest. Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah total sampling dengan jumlah sampling 35 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebelum dilakukan terapi membaca Al-Qur’an GDS >200 sebanyak 62,9% dan setelah dilakukan terapi Al-Qur’an didapat GDS>200 sebanyak 68,6%, diperoleh nilai ρvalue 0,000200 sebanyak 62,9% dan setelah dilakukan terapi Al-Qur’an didapat GDS>200 sebanyak 68,6%, ada pengaruh yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan terapi membaca Al-Qur’an di RSUD Cengkareng tahun 2018 dengan p-value 0,000. Sebab itu disarankan untuk penderita diabetes melitus membaca Al-Qur’an surat Al-Fatihah secara rutin setiap habis sholat fardhu subuh, maghrib, isya sebanyak 10x. Kata Kunci Diabetes Mellitus, Kadar glukosa, Terapi Membaca Al-Quran. Abstract Reading Al-qur’an is a religious ritual that is always carried out by Muslims, this can also be a good coping mechanism for people with chronic diseases, one of which is Diabetes Mellitus. This study aims to determine the effect of Al-Qur'an reading on blood glucose levels in patients with diabetes mellitus in Cengkareng Hospital in 2018. The design of this study used a quasi-experimental design with pretest and posttest without control. The sampling method used by the researcher was total sampling with a total sampling of 35 respondents, the test used was the t test. The results showed that before the Al-Qur'an reading therapy GDS> 200 was and after Al therapy was carried out. Al-Qur'an obtained GDS> 200 as much as there was a significant influence before and after being given Al-Qur'an reading therapy in Cengkareng Hospital in 2018 with p-value 0,000. Because it is recommended for people with diabetes mellitus to read the Qur'an surat Al-Fatihah regularly after every fardhu prayer at dawn, maghrib, the issue is 10x. Keywords Al-Quran Reading Therapy, Diabetes Mellitus, Glucose Levels. Vol. 9 Juni 2019 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 578 Pendahuluan Penyakit Diabetes Melitus DM atau yang biasa disebut penyakit gula adalah salah satu penyakit degeneratif kronis yang semakin meningkat prevalensinya di masa mendatang Diabetes melitus adalah suatu gangguan metabolik yang dapat ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah hiperglikemia yang berakibat kerusakan pada sekresi insulin dan kerja World Health Organization WHO memprediksi bahwa secara global 422 juta orang dewasa berusia diatas 18 tahun yang hidup dengan menderita diabetes pada tahun 2014. Ditahun 2015, 415 juta orang dewasa dengan diabetes kenaikan 4 kali lipat dari 108 juta di 1980-an, pada tahun 2040 diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 Tahun 2016 Indonesia menempati peringkat ke tujuh untuk privalensi penderita diabetes tertinggi di dunia bersamaan dengan China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia dan Meksiko dan dengan jumlah estimasi orang dengan diabetes sebesar Persentasi kematian akibat dari diabetes di Indonesia merupakan yang tertinggi yang kedua setelah Srilangka privalensi orang dengan diabetes di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu dari 2007 menjadi 2013.4 Bila dilihat kembali, penduduk dengan obesitas/kelebihan berat badan memiliki risiko terkena DM lebih besar dari pada yang tidak obesitas. Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan terganggunya metabolisme didalam tubuh karena ketidakmampuan tubuh membuat atau menyuplai hormon insulin sehingga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula melebihi Hasil penelitian yang dilakukan Widiawati 2014 meneliti tentang Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM tipe II di RS. DR M Djamil Padang Hasil Penelitian didapatkan ada pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan kadar glukosa darah sebesar 61 mg/dl P= Kesimpulan penelitian ini terapi penelitian Al-Qur’an efektif menurunkan kadar glukosa darah pada pasien DM tipe Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Al-Qur’an merupakan obat bagi penyakit yang ada di dalam dada manusia. Penyakit dalam tubuh manusia memang tak hanya berupa penyakit fisik saja tetapi bisa juga penyakit hati Perasaan manusia tidak selalu tenang, kadang merasa marah, iri, dengki, cemas dan lain-lain. Seseorang yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya dapat terhindar dari berbagai penyakit hati tersebut. Al-Qur’an memang hanya berupa tulisan saja tapi dapat memberikan pencerahan bagi setiap orang yang beriman. Saat hati seseorang terbuka dengan Al-Qur’an maka ia dapat mengobati dirinya sendiri sehingga perasaannya menjadi lebih tenang serta bahagia dengan berada di jalan Allah. Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin, kitab yang selalu menjadi tuntunan hidup bagi kaum muslimin yang beriman, jika Anda adalah salah satu pemeluk agama islam, maka Anda perlu tahu akan mukjizat yang sangat luar biasa dari Al-Qur’an tersebut, yaitu salah-satunya sebagai penyembuh As-Syifa. Al-Qur’an adalah satu kata yang unik dan berasal dari bahasa arab, ia berasal dari kata “qara’a–yaqra’u–qur’anan” yang berarti kalau di dalam bahasa Indonesia adalah bacaan atau sesuatu bacaan yang terus dibaca secara Dalam penelitian ini membaca Al-Qur’an surat Al-Fatihah setelah sholat subuh, maghrib, isya sebanyak 10x Secara rutin dan terus menerus. Terapi relaksasi Al-Qur’an dapat mempercepat penyembuhan, hal ini telah dibuktikan oleh berbagai ahli salah satunya yang telah dilakukan Al-Qodi’. Direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, melakukan presentasi tentang hasil penelitiannya dengan tema pengaruh Al-Qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hasil positif bahwa mendengarkan bacaan ayat suci Al-Qur’an memiliki pengaruh yang bermakna dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif. Al-Qur’an bisa dijadikan sebagai obat penyembuh Syifa dan Rahmat bagi orang yang RSUD Cengkareng adalah rumah sakit tipe B milik Pemerintah Daerah DKI Jakarta Barat. Studi pendahuluan di dapatkan bahwa di Astuti Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 579 RSUD Cengkareng pada tahun Menurut data rekam medis jumlah pasien yang menderita Diabetes Melitus yang di rawat di RSUD Cengkareng pada tahun 2015 sebanyak 251 pasien, tahun 2016 sebanyak 279 pasien dan tahun 2017 sebanyak 261 pasien,dari data register pada bulan juli 2018 sebanyak 9 pasien, bulan Agustus 2018 sebanyak 12 pasien, bulan September 2018 sebanyak 14 pasien. Berdasarkan latar belakang diatas mengenai faktor spiritual menjadi ketertarikan penulis untuk meneliti, karena faktor tersebut merupakan hal yang penting dalam proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh membaca Al-Quran terhadap kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Melitus. Metode Desain penelitian ini merupakan quasi eksperiment dengan rancangan penelitian pretest and Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek, subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik Populasi didalam penelitian ini adalah Klien yang dirawat di RSUD Cengkareng dengan jumlah populasi sebanyak 35 responden. Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. 10Sampel diambil dari beberapa individu atau bagian dari populasi yang diteliti. Tehnik penghitungan sampel yang dipakai adalah total sampling yaitu penentuan sampel diambil dari seluruh jumlah populasi yang Maka jumlah sampel didalam penelitian ini adalah 35 responden. Analisis data pada penelitian ini univariat dan bivariat,pada analisa univariat meliputi variabel usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidkan, GDS pre intervensi,GDS pos intervensi. Pada analisa Bivariat meliputi uji normalitas, uji paired simple T-tes. Hasil Analisis ini adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis dan menjelaskan karakteristik setiap variabel dari hasil Analisis data yang digunakan meliputi minimum, maximum, rata-rata mean, standar deviasi, distribusi frekuensi dan presentase. Analisa Bivariat dilakukan menganalisa lebih dari satu variabel. Berfungsi untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antar variabel. Dalam penelitian ini maka dilakukan analisa menggunakan Uji paired sample t Test karena penelitian ini bertujuan untuk mencari perbandingan atau perbedaan antara sebelum perlakuan dengan setelah dilakuan teperapi membaca Al-Quran. Tabel 1. Distribusi frekuensi Karakteristik responden usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan di RSUD Cengkareng Bulan November 2018 Sumber Data Primer 2018 Berdasarkan Tabel 1 diperoleh data bahwa dari 35 responden Usia terbanyak yang berusia 35–45 tahun yaitu sekitar 21 orang %,Diperoleh data bahwa dari 35 responden yang didapat menunjukan bahwa dominan responden berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan sebanyak 20 orang %. Diperolah data bahwa dari 35 responden terbanyak yang bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu sekitar 15 orang % . Diperoleh data bahwa dari 35 responden terbanyak yang berpendidikan SD yaitu sekitar Vol. 9 Juni 2019 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 580 14 orang %. Diperoleh data bahwa dari 35 responden menunjukan sebelum melakukan terapi membaca Al-Quran terbanyak pada responden diabetes melitus GDS diatas >200 mg/dl sebanyak 22 responden %. Diperoleh data bahwa dari 35 responden menunjukan sesudah melakukan terapi membaca Al-Qur’an pada responden diabetes melitus GDS rata rata 110–200 mg/dl sebanyak 24 responden dengan persentase %. Tabel 2. Perbedaan Sebelum dan sesudah Diberikan Terapi Membaca Al-Qur’an Pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Cengkareng Tahun 2018 Sumber Data Primer 2018 Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwa hasil uji normalitas menggunakan Shapiro-wilk test pada sampel sebanyak 35 responden didapatkan data telah terdistribusi normal pre intervensi terapi membaca Al-Qur’an dengan nilai p palue 0,015>0,05 dan post intervensi dengan nilai p value maka di dapatkan kesimpulan data untuk pre intervensi dan post intervensi berdistribusi normal dan layak untuk dilakukan analisis dengan uji paired t-test. Tabel 3. Pengaruh terapi membaca Al-Quran terhadap kadar glukosa pada pasien Diabetes Melitus di RSUD Cengkareng 2018 Sumber Data Primer 2018 Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa nilai signifikasi sebesar tahun yaitu sekitar 8 responden 22,9%. Berdasarkankan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa yang menderita diabetes mellitus paling dominan berdasarkan karakteristik umur responden adalah umur 35-45 tahun sekitar 21 responden. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Febriyanti 2011 yang didapatkan hasil bahwa umur seseorang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan, dikarenakan pada usia-usia yang cukup dewasa pola pikir seseorang akan meningkat. Usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang menurut penjelasan dari Soegondo 2011. Di Astuti Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 581 negara berkembang ini kebanyakan penderita diabetes mellitus berusia antara 45 sampai 64 tahun, yaitu merupakan golongan usia yang masih sangat produktif. Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat di asumsikan bahwa yang terkena diabetes mellitus merupakan usia usia produktif, berusia di atas 18 tahun, dikarenakan untuk usia produktif pola pikir seseorang akan meningkat. Pada usia produktif akan lebih dapat mengetahui informasi yang sedang berkembang di lingkungannya. Faktor yang dapat mempengaruhi Kesehatan seseorang salah satunya adalah usia. Gambaran Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin responden didapati jenis kelamin laki-laki sebanyak 15 responden dan responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 20 responden 57,1%. Kartono mengemukakan bahwa jenis kelamin merupakan kualitas yang menentukan individu itu laki-laki atau perempuan yang menyatakan bahwa perbedaan secara anatomis dan fisiologis pada manusia menyebabkan perbedaan struktur tingkah laku dan struktur aktivitas antara pria dan wanita berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan. Perilaku kesehatan diantara laki-laki dan perempuan dijelaskan oleh Kozier dalam Darusman, 2009 pada umumnya wanita lebih memperhatikan dan peduli pada kesehatan mereka dan lebih sering menjalani pengobatan dibandingkan laki-laki Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat diasumsikan yaitu yang terkena diabetes mellitus berjenis kelamin perempuan karena di lihat dari kepatuhan dalam pengobatan perempuan lebih peduli terhadap kesehatan dan perempuan lebih sering mengunakan fasilitas kesehatan dan lebih berpartisipasi dalam memeriksakan kesehatan. Glasgow berpendapat bahwa laki-laki dinilai memiliki tingkat kepatuhan yang lebih rendah dalam hal diet dibandingkan dengan perempuan. Kartono dalam Astuti, 2009 mengemukakan bahwa jenis kelamin merupakan kualitas yang menentukan individu itu laki-laki atau perempuan yang menyatakan bahwa perbedaan secara anatomis dan fisiologis pada manusia menyebabkan perbedaan struktur tingkah laku dan struktur aktivitas antara pria dan wanita. Gambaran Pekerjaan Penderita diabetes mellitus berdasarkan karakteristik pekerjaan yaitu responden dengan pekerja sebagai wiraswasta didapati hasil 8 responden 22,9%, buruh berjumlah 10 responden 28,6%, sebagai ibu rumah tangga berjumlah 15 responden 42,9%, dan nelayan berjumlah 2 responden 5,7%. Berdasarkan pekerjaan responden yang paling banyak mengalami diabetes mellitus adalah responden dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 15 responden 42,9%. Hasil penelitian Arifin 2011 menunjukkan bahwa responden yang tidak bekerja beresiko 1,6 kali mengalami komplikasi dibanding responden yang bekerja. Hal tersebut juga dikaitkan dengan aktivitas yang dilakukan klien dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya,maka dapat di asumsikan bahwa yang terkena diabetes mellitus dari jenis pekerjaan seseorang yang tidak bekerja di karena kan tidak adanya aktivitas dalam kehidupan sehari hari pada penelitian ini ibu rumah tangga, seseorang yang bekerja meningkatkan penggunaan energi di dalam tubuh sehingga mampu menurunkan kadar gula darah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan adalah pekerjaan dimana lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang baik secara langsung maupun tidak langsung. Gambaran Pendidikan Penderita diabetes mellitus berdasarkan karakteristik pendidikan yaitu responden dengan pendidikan SMA 11 responden 31,4%. Responden dengan pendidikan SMP 10 responden 28,6% responden dengan pendidikan SD 14 responden 40,0 % berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan yang paling banyak menderita diabetes mellitus adalah berpendidikan SD dengan responden 14 orang 40,0%. Penelitian yang dilakukan Sutrisno 2011 mengungkapkan bahwa pendidikan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin mudah dalam menerima informasi yang pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang mereka miliki. Dan sebaliknya jika pendidikan rendah, maka akan menghambat perkembangan sikap seseorang Vol. 9 Juni 2019 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 582 terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Utomo 2011 dalam penelitiannya menyatakan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi keberhasilan dalam pengobatan diabetes mellitus. Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa yang terkena diabetes mellitus berpendidikan rendah berpengaruh pada sulitnya menerima informasi mengenai prilaku sehat, dan pendidikan yang baik dapat menghasilkan perilaku positif sehingga lebih terbuka dan obyektif didalam menerima informasi dan makin banyak pula pengetahuan yang di miliki. Sedangkan salah satu faktor yang menjadi penghambat dalam perilaku kesehatan jika tingkat pengetahuan yang kurang, karena mereka yang mempunyai pengetahuan rendah cenderung sulit untuk mengikuti anjuran dari petugas. Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan perubahan perilaku kesehatan. Rata-rata kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus sebelum diberikan terapi membaca Al-Qur’an di RSUD Cengkareng. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebelum diberikan terapi membaca Al-Qur’an yaitu responden dengan GDS 110 – 200 mg/dl 13 responden 37,1% responden dengan GDS>200 mg/dl 22 responden 62,9%. Berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan yang paling banyak responden dengan GDS >200 mg/dl. Al-Qadhi dengan penelitiannya yang panjang di klinik besar florida Amerika serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat ayat Al-Qur’an, seorang muslim, baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar, penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang di rasakan orang orang yang menjadi objek penelitiannya, hasil penelitinya ia berkesimpulan bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat di asumsikan bahwa dengan membaca Al-Qur’an bisa membawa ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit dan dapat mendekat diri kepada sang Pencipta. Rata-rata kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus setelah diberikan terapi membaca Al-Qur’an di RSUD Cengkareng Berdasarkan hasil penelitian menunjukan setelah dilakukan terapi membaca Al-Qur’an pada responden diabetes mellitus GDS rata-rata 110–200 mg/dl sebanyak 24 responden dengan persentase responden dengan GDS > 200 mg/dl 11 responden 31,4%. Berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan yang paling banyak responden dengan GDS 110–200 mg/dl 11 responden 31,4%. Penelitian Khan 2010 menunjukan membaca Al-Qur’an dengan menggunakan visualisasi dan sistem multimedia bisa memberikan relaksasi, menghilangkan kebosanan, kelelahan, depresi serta stress, efek pembacaan Al-Qur’an tersebut akan bersifat permanen dan bertahan lama ketika dilakukan secara rutin dan terus Hasil penelitian, dasar teori dan penelitian sebelumnya, maka dapat di asumsikan bahwa dengan membaca Al-Qur’an memberikan pengaruh terhadap perubahan kadar glukosa darah pada responden karena dengan meresapi dan membaca terus menerus dapat memberikan efek tehnik relaksasi menghilangkan kebosanan dan kelelahan. Perbedaan sebelum dan setelah dilakukan terapi membaca Al-Qur’an di RSUD Cengkareng Tahun 2018. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa nilai signifikasi sebesar mg/dl. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata kadar glukosa pada pasien DM setelah diberikan terapi membaca Al-Qur’an rata rata gula darah 110-200 mg/dl. Berdasarkan hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perubahan kadar glukosa pada pasien DM sebelum dan setelah diberikan terapi membaca alquran di RSUD Cengkareng tahun 2018. Saran Secara teoritis Menambah pengetahuan bagi pasien terutama pada pasien DM dapat diterapkan secara terus-menerus oleh pasien yang menderita diabetes mellitus melalui terapi membaca Al-Qur’an sehingga dapat memberikan efek relaksasi tanpa menggunakan obat. Secara aplikatif hasil penelitian ini dapat diharapkan dapat meningkatkan keilmuan dalam bidang keperawatan dalam memberikann asuhan keperawatann kepada pasien dan dijadikan pelajaran bagi calon tenaga perawat saat nanti bekerjaa sebagai tenaga keperawatan. Secara Metodologis Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pengalaman kepada peneliti serta dapat menjadi literature untuk pembeharui keilmuan yang selama ini diterapkaan khususnya pasien DM, diharapkan kedepannya penelitian yang akan datang dapat menyempurnakan penelitian penelitian sebelumnya. Daftar Pustaka 1. Suzanne C. Smeltzer, Ed. 12th ed.. Jakarta Penerbit buku kedokteran; 2010. 2. World Health Organization. Definition and Diagnosis of Diabetes Mellitus And Use Hba1c to diagnostic Diabetes; 2016. 3. IDF. 2015. IDF Diabetes Atlas SixthEdition Update, Internasional Diabetes. 4. Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS. diakses tanggal 17 November 2016; 2007. 5. Kemenkes RI. Waspada Diabetes. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. Jakarta Selatan; 2014. 6. Widiawati, Tentang Pengaruh terapi murottal Al-Qur’an terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM tipe II di RS; 2014. 7. Sholeh, Moh. Prof. Dr. Terapi Shalat Tahajjud. Mizan Republika; 2016. 8. Remolda, P. Pengaruh Al-Qur’an Pada Manusia dalam Perspektif Fisiologi dan Psikologi. http // di akses pada 7 februari 2014; 2009. 9. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung Alfabeta; 2009. Vol. 9 Juni 2019 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 584 10. Notoatmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta; 2010. 11. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rhineka Cipta; 2010. 12. Sutanto. Analisis Data Kesehatan. Depok UI; 2007. 13. Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. 2thed. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011. 14. Al-Qodi’. Direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research di Florida, Amerika Serikat. Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika. 15. Khan dkk,Efektivitas Membaca Al-Quran Untuk Menurunkan Stres;2010. 16. Purnama, Agus. "Penerapan Atraumatic Care dengan Medical Play terhadap Respon Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang mengalami Hospitalisasi di Ruang Rawat Inap Anak." Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia 2018 516-521. 17. Azrimaidaliza. “Asupan Gizi & Penyakit Diabetes Mellitus”. Vol 6 No 1. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Andalas;2011. 18. Novitasari,R.“DiabetesMellitus”, Nuha Medika, Yogyakarta.“Pengaruh Latihan Aerobik Terhadap Kadar Gula Darah Puasa Pada Dewasa Obes”. Jurnal Makasar;2012. 19. Rusli, G. R., & Farianingsih, S.“Senam Kaki Diabetes Menurunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2”. Journals of Ners Community. 6. 2 November 189 – 197;2015. 20. Tentero, Indri N, Pangemanan, Damayanti Polii Hedison. “Hubungan DM dengan Kualitas Tidur”. Vol 4 No 2. Jurnal E-Biomedik Juli-Desember 2016. 21. Umar, Rahmawati. “Hubungan Stress Dengan Citra Tubuh Pada Penderita DM 2 Di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado 2016”. Vol 5 No 1 E-Journal Keperawatan;2017. ... From various literatures it has been proven that the right complementary therapy in patients can reduce hypertension. [10][11][12][13] While in the family of Mr. S if he is sick, he only feels it. Mrs. S usually already provides medicine from the Public health center or prepares herbal medicine. ...Resmiati ResmiariNurhayati Dwi HandayaniViolita ViolitaRisma SuciyatiningrumBackground Hypertension is one of the main problems in the world of health in Indonesia and the world. According to WHO 2011 there are 1 billion people in the world suffer from hypertension and 2/3 of them are in developing countries. This condition requires pharmacological and nonpharmacological treatment. One of them, giving foot massage therapy using lavender essential oil. Objective This study aims to determine the effectiveness of applying foot massage procedures using lavender essential oil on hypertensive clients. Methods This study uses a qualitative design to describe in-depth information about the application of foot massage therapy procedures using lavender essential oil on clients who have hypertension. Result Foot massage is done using lavender essential oil for 15-20 minutes 2 x 1 day. Although the nursing problems are the same, the end result is different. After 3 days of intervention, there was a decrease in blood pressure in Mr D from 150/90 mmHg to 120/80 mmHg with a scale of pain from 4 to 0. While in Mr. S from 170/100 mmHg to 150/90 mmHg with a scale of pain from 5 to 1. Mr. D has decreased blood pressure more optimally than Mr. S because you do therapy regularly. Conclusion of the study is that foot massage therapy using lavender essential oil can reduce the value of blood pressure and the scale of pain. This therapy is effective if done routinely and client can take advantage of health facilities.... Hal ini sejalan dengan tujuan teori Self Care Orem yang menyatakan perawatan diri adalah fungsi regulasi manusia bahwa individu harus, dengan pertimbangan, melakukan sendiri atau harus dilakukan bagi mereka untuk mempertahankan hidup, kesehatan, perkembangan dan kesejahteraan. 8,16 Tabel 2, menunjukkan bahwa ada perbedaan kadar gula darah puasa sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi serta ada perbedaan kadar gula darah puasa antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang hanya mendapat terapi farmakologi dengan menunjukkan nilai p = atau p 5 tahun 67,1%, pekerjaan ringan 82,9%. Setelah 6 minggu diberikan intervensi Co-HELP Modification didapatkan hasil menujukan ada perbedaan yang signifikan pada kualitas hidup p=0,000, kadar gula darah puasa p=0,000, namun hasil uji untuk tekanan sistole dan tekanan diastole tidak ada perbedaan. Hasil uji regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa intervensi Co-HELP Modification, umur, jenis kelamin, lama menderita/sakit DM dan pekerjaan secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hidup p= 1,000, kadar gula darah puasa p=0,975, tekanan sistole p=1,000 dan tekanan diastole p=0,315. Kesimpulan Penelitian ini merekomendasikan perlunya menerapkan Co-HELP Modification sebagai langkah mencegah komplikasi sehingga kualitas hidup pasien EnggarwatiDebie Dahlia Sri YonaAbstrak Pendahuluan Dominasi penyakit di Indonesia saat ini mulai bergeser ke arah penyakit kronis, salah satunya diabetes. Sejak ditegakannya diagnosis diabetes, maka manajemen diabetes harus dilakukan secara kontinyu sehingga berdampak pada perubahan kualitas hidup pasien. Kualitas hidup terkait kesehatan merupakan indikator kesehatan yang mencakup konsep subyektif dan multidimensi yang saling terkait, termasuk didalamnya menilai aspek fisik, fungsional, psikologis, dan agama. Self monitoring blood glucose SMBG merupakan bagian dari manajemen diabetes yang memungkinkan menjadi kontrol indeks glikemik dan kualitas hidup. Namun potensi pelaksanaan SMBG perlu diketahui lebih lanjut. Tujuan Tujuan penulisan untuk mengetahui potensi SMBG dalam manajemen diabetes dan kaitannya dengan indeks glikemik serta kualitas hidup. Metode Telaah literatur dari artikel ini didapatkan dari EBSCOhost, PubMed, ProQuest, Willey Library Online dan ScienceDirect sejak tahun 2014 – 2019. Hasil Hasil ditemukan bahwa SMBG memberikan dampak yang signifikan pada HRQoL dan kontrol indeks glikemik. Kesimpulan Peranan perawat dalam pemberian edukasi yang komprehensif diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan penggunaan SMBG dan meningkatkan motivasi pasien agar tidak melakukan kesalahan pelaporan hasil SMBG yang KotoAgus Purnama Jumari JumariPermasalahan yang terjadi di Kelurahan Cengkareng Barat RW 09 dan RW 10 yaitu masih tingginya angka kejadian diabetes mellitus, kolesterol, hipertensi, dan asam urat, masih perlunya warga ini mendapatkan pengetahuan mengenai diabetes mellitus, kolesterol, hipertensi, dan asam urat. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan untuk menambahkan pengetahuan warga dan dapat mengobati hipertensi dengan menggunakan bahan yang mudah, yaitu mentimun. Metode pelaksanaan yang dilakukan kegiatan ini adalah melakukan penyuluhan, pengecekan gula darah dan pengukuran tekanan darah serta pembuatan jus mentimun. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan warga mengenai hipertensi, diabetes mellitus serta dapat membuat jus mentimun secara mandiri dan senam sehat secara berkala di llingkungan masyarakat. Masih perlunya kesadaran warga untuk mengecek sendiri tekanan darah dan gula darah. Saran supaya warga lebih peduli terhadap gaya hidup sehat, lingkungan yang sehat, serta pengecekan kesehatan secara has not been able to resolve any references for this publication. وَ يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡمَحِيۡضِ‌ۙ قُلۡ هُوَ اَذًى فَاعۡتَزِلُوۡا النِّسَآءَ فِى الۡمَحِيۡضِ‌ۙ وَلَا تَقۡرَبُوۡهُنَّ حَتّٰى يَطۡهُرۡنَ‌‌ۚ فَاِذَا تَطَهَّرۡنَ فَاۡتُوۡهُنَّ مِنۡ حَيۡثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيۡنَ وَيُحِبُّ الۡمُتَطَهِّرِيۡنَ Wa yas'aluunaka 'anil mahiidi qul huwa azan fa'tazilun nisaaa'a fil mahiidi wa laa taqrabuu hunna hattaa yathurna fa-izaa tathharna faatuuhunna min haisu amarakumul laah; innallaaha yuhibbut Tawwaabiina wa yuhibbul mutatahhiriin Dan mereka menanyakan kepadamu Muhammad tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah sesuatu yang kotor." Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan ketentuan yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri. Juz ke-2 Tafsir Pada ayat ini Allah memberi tuntunan perihal aturan-aturan dalam menjalin hubungan suami-istri. Dan mereka, para sahabat, menanyakan kepadamu, wahai Nabi Muhammad, tentang haid. Pertanyaan ini diajukan para sahabat ketika melihat pria-pria Yahudi menghindari istri mereka dan tidak mau makan bersama mereka ketika sedang haid, bahkan mereka pun menempatkan para istri di rumah yang berbeda. Ayat ini kemudian turun untuk menginformasikan apa yang harus dilakukan oleh suami ketika istrinya sedang haid. Katakanlah, wahai Rasulullah, bahwa haid itu adalah sesuatu, yakni darah yang keluar dari rahim wanita, yang kotor karena aromanya tidak sedap, tidak menyenangkan untuk dilihat, dan menimbulkan rasa sakit pada diri wanita. Karena itu jauhilah dan jangan bercampur dengan istri pada waktu haid. Dan jangan kamu dekati mereka untuk bercampur bersamanya sebelum mereka suci dari darah haidnya, kecuali bersenang-senang selain di tempat keluarnya darah. Apabila mereka telah suci dari haid dan mandi maka campurilah mereka sesuai dengan ketentuan yang diperintahkan Allah kepadamu jika kamu ingin bercampur dengan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dari segala kesalahan yang diperbuatnya dan menyukai orang yang menyucikan diri dari kotoran lahiriah dengan mandi atau Dalam ayat ini dijelaskan tentang haid dan sikap menghadapi perempuan yang sedang dalam keadaan haid. Darah haid adalah sel-sel telur yang lemah akibat tidak dibuahi yang keluar dari rahim perempuan tiap-tiap bulan, paling cepat sehari semalam lamanya, dan biasanya 6 atau 7 hari, dan paling lama 15 hari. Bermacam-macam sikap orang dahulu terhadap perempuan yang haid. Orang Yahudi sangat keras sikapnya, tidak mau bergaul dengan istrinya yang haid, tidak mau makan minum bersama, tidak mau bersama-sama serumah dengan mereka, dan tidak mau menyentuh perempuan haid karena kulitnya dianggap najis. Orang Nasrani sikapnya lain lagi, mereka bergaul biasa saja dengan perempuan haid, tidak ada perbedaan antara yang haid dengan yang tidak haid. Mereka menggaulinya secara bebas dan berbuat sesuka hatinya. Orang Arab pada zaman jahiliah sama saja sikapnya dengan orang Yahudi. Islam melarang suami menggauli istrinya yang sedang haid. Para ahli kesehatan telah banyak menerangkan tentang bahaya bersetubuh dengan perempuan haid. Akhir ayat tersebut menerangkan bahwa Allah sayang sekali kepada orang yang mau bertobat dari kesalahannya, dan kepada orang yang selalu menjaga kebersihan. Masa haid pada wanita dewasa terjadi saat indung telur yang tidak dibuahi dikeluarkan dari tubuh. Karena tidak terjadi pembuahan, maka dinding rahim yang semula sudah dalam keadaan siap menerima pembuahan akan berkontraksi. Dengan kontraksi ini, maka indung telur yang tidak dibuahi akan dibuang keluar bersama dengan darah yang dikeluarkan dari urat darah rambut yang pecah. Setelah telur dan darah keluar tubuh akan mengulang kembali proses pematang indung telur. Semua proses ini diulangi terus menerus pada periode waktu tertentu. Setiap bulan, indung telur baru dibentuk, hormon yang sama juga dikeluarkan, semuanya dalam waktu yang sama. Dengan demikian, wanita mempunyai waktu tertentu yang betul-betul siap untuk dibuahi. Apabila pembuahan terjadi, maka pola haid yang berputar secara terus menerus akan berubah. Terjadinya "kekosongan" di dalam rahim hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan anatomi kandungan dengan menggunakan peralatan canggih. Akan tetapi, ternyata perubahan yang hanya dapat diungkapkan oleh ilmu pengetahuan modern ini, telah diungkapkan dalam Al-Qur'an, yang artinya demikian "Allah mengetahui apa yang dikandung setiap perempuan, apa yang kurang sempurna dan apa yang bertambah dalam rahim. Dan segala sesuatu ada ukuran di sisi-Nya." ar-Ra'd/13 8 Ayat di atas berbicara mengenai terjadinya masa haid. Terjemahaan ayat tersebut kurang dapat memperlihatkan proses haid dengan baik. Akan tetapi, terjemahan bahasa Inggrisnya nampaknya lebih dapat mengungkapkan proses ini, demikian "Allah knows what every female bears and every shrinking of the womb and every swelling. Everything has its measure with Him". ar-Ra'd/13 8 Pada permulaan masa haid lapisan mukus lendir yang melapisi dinding rahim lapisan endometrium setebal 0,5 mm. Oleh pengaruh hormon yang dikelurkan oleh indung telur, lapisan ini akan menebal menjadi 5-6 mm. Lapisan inilah yang kemudian dibuang saat telur tidak dibuahi. Sebagaimana dapat dilihat dari ayat di atas, penebalan dan terkelupasnya lapisan di dinding rahim diekspresikan oleh terjemahan "shrinking" dan swelling" sumber Keterangan mengenai QS. Al-BaqarahSurat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa' hajji Nabi Muhammad yang terakhir. Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang di antara surat-surat Al Quran yang di dalamnya terdapat pula ayat yang terpancang ayat 282. Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil ayat 67 sampai dengan 74, dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Dinamai Fusthaatul-Quran puncak Al Quran karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat alif-laam-miim karena surat ini dimulai dengan Alif-laam-miim.

ayat alquran tentang golongan darah